Rabu, 11 Mei 2011

Going By The Book

yooo..

mmm.. i want to write in english as usual, but now i'm quite lazy to do that. hehehe. yaialah capek juga buka2 kamus n google translate buat nyari satu kalimat. ahh gara2 postingan sebelumnya nih jadinya pengen balik lagi ke bahasa indo. :P

kemarin aku baru aja nonton film korea judulnya Going By The Book (2007). Film ini sungguh unik kenapa? nanti aku kasi tau alasannya. film ini bergenre komedi. and the story goes like this




picture source

Bagaimana kalau kita sangat berdedikasi terhadap pekerjaan kita? apa akan terjadi kedamaian atau malah kekacauan? Jung Do Man (Jae Yeong Jeong) adalah seorang polisi yang sangat berdedikasi terhadap perkerjaannya. ia memiliki sifat yang lurus dan tidak pernah berbuat jahat. ia bahkan ga pernah terlambat mengembalikan film yang di sewanya di rental video. karena sifatnya itu, dia dipindahtugaskan menjadi polisi lalu lintas. sebelumnya ia berada di divisi kriminal, karena ia mengusut kasus korupsi gubernur setempat, ia dipindahtugaskan dan kepala polisi atasannya dicopot dari jabatannya.

meskipun ditempat yang berbeda, ia tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan tanpa cacat. meskipun jalan yang dijaganya tidak ada mobil yang lewat dan melanggar peraturan lalu lintas. sampai suatu hari, saat sedang berjaga di jalan, ia melihat sebuah mobil melanggar lampu merah. Do Man lalu memberhentikannya dan menilangnya. pemilik mobil berusaha bernegosiasi agar tidak ditilang. tapi tentu saja Do Man tetap pada pendiriannya. sampai akhirnya pemilik mobil menyebutkan identitasnya dan ternyata ia adalah kepala polisi baru yang akan jadi atasannya. Do Man terkejut dan memberi hormat. mengira dirinya sudah aman, Kepala Polisi itupun mulai bergegas pergi, tapi ternyata ia salah karena Do Man tetap menilangnya.

Saat tiba di kantor barunya, semua anggota polisi sedang mengadakan pesta penyambutan kepala polisi. karena sedang kesal, kepala polisi baru itu pun menolak acaranya dan acaranya pun batal. Saat teman2nya tau kalau Do Man menilang Kepala Polisi baru itu, ia pun di "sidang" habis2an karena perbuatannya. Wow what a reward for a good cop.

Kota tempat Do Man bertugas sedang dilanda masalah. Telah terjadi 5 perampokan Bank dalam beberapa minggu. dan tidak pernah tertangkap kelompok perampoknya. akibat hal itu, kinerja polisi dianggap tidak memuaskan dan citra polisi menjadi jelek. Kepala Polisi ingin mengubah hal itu dan memutuskan untuk mengadakan latihan simulasi perampokan di Bank. yang menjadi unik adalah, waktunya tidak terjadwal atau tiba2, dan pelaku serta orang2 di dalam bank tersebut selain para pengunjung dan pegawai Bank itu sendiri, adalah polisi yang dipilih berdasarkan undian. Semua anggota polisi wajib berpartisipasi. Kepala Polisi mengadakan konfrensi pers bahwa simulasi ini diadakan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa polisi bisa mengatasi hal seperti ini dan sekaligus menunjukkan kekuatan polisi di mata publik. ia pun akan mengundang pers untuk meliput saat simulasi sedang dilakukan.

Do Man juga ikut berpartisipasi dalam simulasi ini seperti sebagian besar anggota polisi lain. ada yang berperan menjadi pengunjung, pengawas dll. Dari hasil undian, sebenarnya Do Man berperan sebagai pengawas untuk simulasi ini. Tapi di saat terakhir kepala polisi memanggilnya dan memerintahkannya untuk jadi Pelaku perampokan. Do Man sebenarnya menolak dan berkata kepala polisi mungkin akan menyesal karena menyuruhnya yang menjadi perampok, tapi kepala polisi beralasan mereka butuh polisi yang dapat dipercaya.

Yah seperti yang sudah dikatakan sebelum2nya, kalau Do Man adalah seorang yang sangat berdedikasi terhadap pekerjaanya. apapun itu. dan sekarang ia bertugas sebagai perampok. ia pun mulai bekerja. ia belajar teori psikologi kriminal untuk mempelajari apa sih yang ada di pikiran perampok Bank. belajar cara merampok dari film2 tentang perampokan bank atau dari video perampokan bank asli yang bisa didapatkannya melalui aksesnya sebagai anggota polisi. ia mendatangi Bank yang akan dijadikan tempat simulasi dan mempelajari di mana letak kamera pengawas, jam berapa kantor itu buka, berapa orang karyawan yang ada, jam berapa manajer bank datang, dimana letak brankas dan hal2 lain yang dibutuhkan seorang perampok bank pada umumnya. dan sekarang ia sudah menjadi seorang perampok bank profesional.

Lalu simulasi pun di mulai. apa yang sudah di skenariokan oleh Kepala Polisi tidak berjalan dengan lancar. Karena apa? ya pasti karena Do Man lah. ia berbuat sesuai dengan aturan perampok bank. really going by the book, hehe. kepala polisi yang sebelumnya tenang2 saja mulai cemas. Do Man mulai berlaku seperti perampok, bukan polisi. Dan mau ga mau Kepala polisi pun harus memperlakukannya sebagai perampok juga. dan kekacauan mulai terjadi. dan hal ini diperparah dengan disiarkannya simulasi ini dari televisi nasional. maksud hati ingin menunjukkan kekuatan polisi, yang terjadi malah sebaliknya.

Apa film ini bakal berakhir dengan Sad Ending? tenang saja ini film komedi, jadinya film ini bakal berakhir dengan happy ending. dan kekacauan itu bakal diisi dengan gelak tawa. Karena sumpah, film ini lucu banget. hehehe. its really worth to watch guys. two thumbs up.

Overall My Rate 8/10

Apa pelajaran yang bisa kita petik? yah itu berbeda beda buat yang nonton pastinya. saya ga mau jadi orang yang sok ngajarin orang. hehehe. yang pasti kalau polisi2 kita kaya si Do Man, yakinlah ga perlu seorang Briptu Norman Kamaru untuk memperbaiki citra polisi di masyarakat. Dan polisi akan dihormati dan disegani karena dedikasinya. Mari kita sama2 berdoa ... ..... .... ..... .... ... doa selesai. Amiiin.

Ah semoga saja film Indonesia bisa seperti ini. ide unik untuk membuat film seperti ini mudah2an ada di kepala sineas2 muda indonesia dan bisa diwujudkan

oya ni ada juga blog yang membahas film ini. silahkan baca disini

Dan kalau mau downlod film ini silahkan download disini dan sub inggrisnya disini. credit to b4ndrol.

Thats all for today, see you next post.

Tidak ada komentar: