Kamis, 30 Mei 2013

Nice Conversation

A few days ago, i watched a Korean drama. And i found an interesting and beautiful (for me :p) conversation between two doctor in that drama. An older doctor to a younger doctor. And the conversation goes like this:

Young Doctor (YD)
Old Doctor (OD)

YD : Teacher, can love really take away the pain of a person?
OD : Of course!! There is no better pain killer than that. Maybe god created love to heal people.
YD : But there are also painful love...
OD : That's not pain. Perhaps, just a different kind of medicine.
         For example, like an antiseptic you put over a open wound.
         You heal the pain with another pain.
         This is one of the interesting ways of God's method.

Wow.. its a very unique way to see a "thing" called love. A different point a view can make something ugly turn into beautiful. Right now, that's all living people really need. To see something in a different side and think positively. A medicine isn't always good and painless.

If you thought that this conversation was from a cheesy, lovey dovey, dramatic, romance drama, you're absolutely wrong. Its from a drama about thriller, mystery, and crime genre drama. Hehehe :))

That's all folks.. Happy Thursday.


Jumat, 17 Mei 2013

Man And His Woman

Arjuna dan wanita. Sudah sejak lama sosok arjuna selalu dikaitkan jika ada seorang pria yang populer di mata wanita. Arjuna adalah salah satu dari lima bersaudara pandawa. Tepatnya anak ketiga dari istri pandu yang bernama kunti. Menurut wikipedia, sosok arjuna digambarkan sebagai orang yang berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan sehingga diberi julukan "Dananjaya". Selain itu juga tampan dan hebat ilmu bela diri dan memanahnya. Maka tidak heran kalau para wanita bahkan bidadari dari kahyangan juga kagum dan jatuh cinta pada arjuna. Dan masih menurut wikipedia, Arjuna memiliki 16 istri, yang ternyata masih sebagian kecil dari yang diketahui.

Dari gambaran di atas, terlihat bahwa sosok arjuna adalah sosok manusia yang mendekati sempurna. Sifat yang baik, paras yang rupawan, pangeran yang kaya, pokoknya idaman para wanita dan ibu mertua. Mungkin salah satu sifat “jelek” dari arjuna adalah ia tidak bisa menolak wanita yang menyukainya. Maka ia beristri banyak. Tapi ternyata semua istri arjuna juga memiliki paras yang cantik, sedangkan yang memiliki paras “kurang rupawan” atau berasal dari ras raksasa ditolak sama dia. Waow, benar – benar lelaki sejati. Hehehe.

Beberapa hari ini ada beberapa “arjuna” yang muncul di permukaan. Mereka saya sebut arjuna terkait dengan keberadaan mereka yang dikelilingi oleh banyak wanita. Dan wanita cantik tentunya. Sebut saja ada beberapa nama seperti Djoko Susilo, Eyang Subur dan Ahmad Fathana.

Djoko susilo adalah seorang jendral polisi yang sekarang menjadi tersangka pada kasus simulator SIM. Akibatnya kekayaan beliau diperiksa oleh KPK. Dan sangat fantastis ternyata beliau memiliki aset yang sangat banyak. Rumah dimana – mana, mobil mewah, 3 SPBU, kebun binatang mini, dan masih banyak lagi. Yang menarik adalah, ternyata beliau memiliki 3 orang istri (yang diketahui). Dan istri ketiganya adalah wanita cantik yang menjadi finalis putri solo dengan perbedaan umur yang sangat jauh. Jika dilihat dari rupa, sosok Djoko Susilo bisa dibilang jauh dari gambaran arjuna yang sudah kita bahas di atas tadi. Tetapi tetap saja ia menjadi magnet bagi para wanita. Kira – kira apa ya rahasianya?

Eyang subur adalah arjuna yang kedua. Ia mendadak terkenal setelah Adi Bing Slamet membeberkan bahwa ia selama sudah diguna – guna oleh eyang subur. Eyang subur juga lah yang menjadi tokoh yang membuat arya wiguna terkenal dengan ucapannya yaitu “DEMI TUUUHAAAAN” dan sekarang mau ikut main sinetron. Kenapa eyang subur saya sebut arjuna? Karena ternyata beliau memiliki istri 7 orang. Dan jika dijumlah dengan istri yang sudah diceraikannya mungkin bisa lebih dari 10 orang. Sungguh prestasi yang menakjubkan. Bisa kawin-cerai dengan banyak wanita, yang diantaranya masih muda dan cantik pula, dan bisa tinggal satu rumah bersama adalah sesuatu yang bisa dibanggakan bagi seorang pria. Nabi aja istrinya tidak tinggal dalam satu rumah. Kenapa eyang subur bisa dikelilingi banyak wanita? Jika menurut Adi bing slamet dan Arya wiguna, kesemua wanita itu di guna – guna atau di pelet. Sedangkan menurut istri – istri eyang subur, karena beliau orang yang baik dan melindungi. Sekali lagi kita lihat, gambaran arjuna tidak terlihat pada sosok eyang subur. Sosok fisik loh ya, saya ga tau apakah eyang subur itu ternyata gagah berani, berjiwa satria dsb, dsb. Dan tetap saja para wanita tersebut “takluk”.

Arjuna yang ketiga adalah Ahmad Fathana. Nama yang terakhir ini yang sekarang sedang heboh – hebohnya diberitakan. Siapa itu Ahmad fathana? Ia adalah seorang makelar. Entah makelar apa, saya pun kurang paham. Beliau dikabarkan dekat dengan presiden PKS yang bernama Luthfi Hasan Ishaq dan dikabarkan Ahmad Fathana dan LHI ini terkait dengan pengaturan kuota daging sapi yang merugikan negara. Entah itu benar atau tidak, sekarang KPK sedang memeriksanya. Sama seperti Djoko susilo, Ahmad Fathana juga seorang tersangka KPK. Maka KPK juga memeriksa aliran dana dan daftar aset milik fathana. Yang menarik adalah ternyata fathana juga seorang yang flamboyan terhadap banyak wanita. Dari mulai mahasiswa, model majalah dewasa, artis, dll. Istrinya juga ternyata diketahui ada 3 (istri pertama dan kedua sudah dicerai). Dan yang lebih hebat lagi ada video yang dikeluarkan oleh salah satu tv swasta, yang menunjukkan bahwa istri ketiga fathana sedang melabrak temannya sendiri karena diketahui bahwa fathana dan temannya tersebut pernah berduaan bersama. Waow... mejik. Dari KPK juga, diketahui ternyata fathana memberikan banyak hadiah – hadiah mewah untuk para wanita itu. Dari mulai mobil, jam tangan, uang, dll dll. Dan diketahui belakangan bahwa aliran dana dari fathana mengalir pada 20an wanita. Entah benar atau tidak.

Mari kita mencoba menganalisis. Ga usah terlalu serius, sambil main – main aja. Kira – kira apa korelasi yang dimiliki oleh ketiga orang di atas dengan sosok arjuna dari pandawa? Mari kita ambil beberapa sifat arjunanya pandawa. Yang pertama tampan wajahnya. Apa ketiga orang ini juga tampan? Dengan segala hormat menurut saya tidak. Mungkin di saat mudanya, ketiganya termasuk kategori orang yang tampan, tetapi untuk sekarang tidak. Mari kita perhatikan, djoko susilo sudah berumur 50 tahunan saat menikahi istri ketiganya yang berumur 20 tahunan. Jika dilihat dari wajahnya saya pikir beliau tidak termasuk kategori tampan. Hal yang sama dilihat pada eyang subur. Umurnya sudah 70 tahunan saat terakhir menikahi istri mudanya, jika dilihat dari wajahnya, saya pikir ia tidak masuk kategori tampan. Bagaimana dengan Ahmad Fathana? Diantara ketiga orang ini, ia yang memiliki wajah yang paling lumayan, tetapi jika diibaratkan sosok arjuna, tetap saja jauh. Hehehe.

Yang kedua adalah sifatnya yang berjiwa ksatria dan gagah berani. Apakah ketiga orang ini memiliki sifat seperti itu juga? Saya lagi – lagi bilang tidak. Djoko susilo dan Ahmad Fathana merupakan tersangka KPK yang terlibat kasus korupsi dan penyuapan. Apakah arjuna diketahui pernah melakukan korupsi atau menyuap seseorang? Tidak pernah. Eyang subur dikabarkan adalah seorang paranormal, entah benar atau tidak, yang katanya pernah mengancam santet kepada adi bing slamet ataupun kepada mantan muridnya yang lain. Kalau menurut saya hal ini tidak termasuk pada sifat ksatria maupun gagah berani. Pernah dengar ada seorang pahlawan menyantet musuhnya? Tidak pernah. Pahlawan itu selalu menantang musuhnya satu lawan satu dan mengalahkannya.

OK mungkin yang ketiga yaitu seorang pangeran yang kaya, arjuna sudah diketahui merupakan pangeran yang memiliki harta dan kekuasaan yang besar. Bagaimana dengan ketiga orang ini? Djoko susilo adalah seorang polisi dengan pangkat brigader jendral. Dari kata “jendralnya“ saja kita sudah ketahui pasti kekuasaannya besar dan anak buahnya banyak. Hartanya sendiri menurut KPK sangat banyak. Meskipun tidak semua yang diatasnamakan dirinya sendiri. Ada yang diatasnamakan istri pertama, kedua, ketiga maupun mertuanya. Ada isu, yang entah benar atau tidak, yang mengatakan bahwa mas kawin saat ia menikahi istri ketiganya adalah sebuah rumah dan memberangkatkan haji istrinya dan mertuanya. Waow. Eyang subur juga dikenal sebagai guru spiritual bagai beberapa artis. Pastinya relasinya luas dan memiliki banyak pengagum. Dari pengakuan adi bing slamet maupun arya wiguna, eyang subur sering memberikan benda – benda berharga dan mobil kepada pengikutnya. Kalau kepada pengikutnya saja seperti itu, apalagi kepada istrinya. Pasti banyak benda – benda mewah juga dimiliki oleh istri – istrinya. Dan yang ketiga, yang paling santer saat ini yaitu Ahmad Fathana. Dari kabar berita, harta beliau ini juga banyak dan melimpah. Ia memberikan jam tangan seharga 70 juta dan sebuah mobil pada seorang model. Ia memiliki banyak teman wanita yang sering ia beri hadiah mewah. Sesuatu yang pasti diinginkan oleh banyak wanita.

OK sekarang korelasinya sudah ketemu. Mungkin masih ada beberapa lagi, tetapi yang paling jelas adalah yang ketiga ini yaitu kekuasaan dan harta.Banyak wanita yang tertarik pada pria yang memiliki kekuasaan dan harta yang melimpah. Kenapa? Mungkin sebaiknya wanita sendiri yang menjawabnya. Saya tahu sifat dasar wanita adalah ingin disayang dan dilindungi dan mungkin mereka mendapatkannya dari orang – orang seperti ini.

Tampan rupawan, sifat ksatria dan gagah berani tidak lagi menjadi prioritas utama dalam mencari pendamping. Tidak mengapa ia sudah punya dua istri asal aku dapat rumah dan uang belanja 50 juta perhari, mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka.

Saya tidak bilang kalau wanita – wanita yang dekat dengan tiga orang ini adalah wanita materialistis, saya berpendapat mereka adalah wanita yang realistis. Di zaman globalisasi yang serba cepat tetapi juga serba mahal dan tidak pasti ini, jika ada pria yang memberi kepastian kepada hidup mereka, (calon) anak mereka dan keluarga mereka (orang tua, adik atau kakak) kenapa tidak diambil? Karena peluang mungkin Cuma datang satu kali saja. Percuma saja si pria tampan, tetapi kalau makan harus berutang. Apa kata orang – orang? Sejujurnya saya akan sangat kagum dan bangga jika istri – istri mereka tulus dan ikhlas mendukung suami mereka yang saat ini tertimpa masalah. Karena itulah kodrat seorang istri, mereka menjadi penyangga di rumah tangga dan selalu mendukung suami mereka. jika mereka melakukannya dengan ikhlas, pasti surga Alloh SWT menanti mereka di hari akhir. Itulah istri yang sholehah. Tapi sayang hal itu hanya diketahui oleh diri mereka sendiri dan Alloh tentunya.

Bagaimana dengan pihak prianya? Saya juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya si pria, karena sudah menjadi sifat dasar manusia ingin dipuja dan di hormati. Dan pria juga ingin selalu menarik kepada lawan jenisnya. Djoko susilo, eyang subur maupun Ahmad Fathana adalah seorang laki – laki yang normal, jadi wajar saja mereka ingin para wanita mengagumi mereka. Mungkin cara mereka yang salah. Tetapi kembali lagi ke pihak wanita, kenapa mau?

Tulisan ini saya buat bukan karena saya memandang rendah wanita. Saya hanya bingung, apalagi setelah melihat video dari istri ketiga ahmad fathana yang sedang melabrak temannya sendiri karena kedapatan berduaan dengan suaminya. Temannya itu menangis dan meminta maaf sambil berkata dia melakukan hal tersebut karena ahmad fathana orang baik. Tetapi ternyata diketahui bahwa ahmad fathana juga memberikannya barang – barang mewah. Ck..ck...ck . saya jadi ga habis pikir teman wanita istrinya sendiri masih mau berduaan dengan suaminya. Dimana akal sehatnya? Apakah agama dan moral betul – betul sudah tidak laku di negeri ini? Siapa yang harus bertanggung jawab? Apa yang ada dipikiran Ahmad Fathana dan teman istrinya saat itu? Kenapa mereka mau berduaan meskipun yang satu sudah punya istri?

Haaahhh... capek juga ya kalau harus mencari siapa yang bertanggung jawab, yang paling mudah adalah menyalahkan keadaan dan orang tua. Jadi para orang tua dan calon orang tua harus berhati – hati dalam membesarkan anak mereka. Agar jangan sampai nanti kalau si anak sudah dewasa dan berbuat kesalahan, orang tuanya yang kena getahnya. Sekali lagi tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapa – siapa, terutama para wanita. Tulisan ini bermaksud untuk mengajak kita sama – sama membuka akal sehat kita, terutama saya sebagai penulisnya. Tapi saya ga tahu apakah pola pikir saya ini masih relevan di masa sekarang ini? Ataukah saya termasuk orang – orang kuno yang berpikiran kolot? Ataukah para wanita sekarang ini memang HARUS memiliki gaya hidup “realistis” seperti di atas?

Wallohua’lam Bissowaf. Mari kita cari sama – sama jawabannya.

Haah.. saya jadi pesimis nih soalnya saya ga punya harta dan kekuasaan... kayanya saya ga bakal dikelilingi wanita muda dan cantik. Hehehe. Jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini saya mohon dimaafkan, karena yang seperti saya tuliskan tadi, analisis ini tidak serius, hanya main – main :P

Jumat, 17 Agustus 2012

17 - 08 - 2012





Hari ini Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 67

Jika kita ibaratkan Indonesia adalah manusia, bisa dibayangkan kalau Indonesia adalah seseorang yang berusia tua atau sangat matang (kalau ga mau dibilang tua :P).

Jika kita ibaratkan lagi Indonesia adalah manusia bangsa Indonesia, maka yang ada dibayangan saya adalah sosok seseorang yang berusia lanjut, dengan uban di rambut yang hampir menipis, dengan perut yang maju. Sosok ini memiliki pandangan dan pendengaran yang tidak terlalu prima dan sedang duduk di kursi yang nyaman. Sosok itu mungkin sedang menggerutu atau bersenda gurau dengan anak cucu. Meskipun kursi itu tampak nyaman, tetapi tetap saja sosok tersebut tidak merasa tenang karena sedang bergelut dengan beberapa penyakit akibat dari kurang memperhatikan makanan di saat muda atau kurang berolahraga. Sosok itu terkadang memiliki pengetahuan yang cukup dalam, tapi tak jarang pula pikirannya terbang entah kemana hingga lawan bicara kebingungan jika hendak menyapa. Sosok ini muncul jika di zaman modern ini ia hidup berkecukupan. Bagaimana jika ia hidup tidak berkecukupan? Yang muncul mungkin adalah sosok orang tua yang kurus dengan kulit menghitam yang hidup sendiri tanpa keluarga yang tiap hari harus dibantu oleh orang lain. Miris. Meskipun saya yakin tidak semua orang tua di Indonesia seperti itu, hehehe. Ini cuma kiasan saja.


Jika kita bandingkan dengan sosok orang – orang tua di luar negeri (sosok sebenarnya, bukan kiasan kaya Indonesia tadi ya), terutama negara maju misalnya Swiss, Amerika, Inggris, Korea atau Jepang, adalah orang – orang yang mandiri (tentu saja hal ini juga ditunjang dengan fasilitas yang diberikan oleh negaranya) dan kuat. Saya pernah melihat turis Jepang yang sedang melakukan travelling ke beberapa negara di Asia Tenggara hanya berdua saja. Suami istri dengan usia yang cukup lanjut. Atau waktu saya melihat di variety show korea terkadang kita bisa melihat ibu/bapak tua yang sedang naik subway sendiri tanpa takut atau dibantu. Bagi saya sosok seperti itu sangat mengagumkan. Di jazirah arab, para syeikh atau tuan guru (bukan syeikh pengusaha minyak ya) adalah sosok yang sangat dikagumi dan semakin tua ia akan semakin berilmu dan bijaksana dan paling sering diminta pendapatnya.

Semoga orang – orang tua Indonesia juga seperti itu. Amiiin

Di usia Indonesia ke 67 tahun ini, marilah kita berdoa untuk Indonesia agar Indonesia tidak hanya menjadi bangsa yang merdeka, tetapi juga menjadi bangsa yang mandiri. Tidak perlu bergantung dengan negara lain karena semakin tua ia semakin kuat. Semakin tua semakin berisi dan bijaksana. Meskipun sudah beranak cucu, tetap tidak pikun dan pelupa dan bisa bercerita dengan lancar tentang sejarah dan kejayaannya kepada cucu dan cicitnya untuk diteruskan oleh mereka nantinya.

Amiin ya Rabb

Pasti banyak dari kita yang merasa kecewa dengan Indonesia di usianya yang ke 67 ini, tapi jika semua orang Indonesia meng-aminkan harapan ini, InsyAlloh akan didengar Alloh SWT dan bisa terkabul

Sekali lagi Amiin ya Rabb

Selamat hari kemerdekaan yang ke 67

Jumat, 03 Agustus 2012

Clash of The Two Giants




Clash of the titans bercerita tentang bentroknya dua kekuatan raksasa yaitu para dewa olympus dan kaum Titan, ayah para dewa itu sendiri yang dikurung oleh zeus. Tapi saya bukan membahas cerita film, yang filmnya sendiri mendapat banyak kritik dari para kritikus film itu atau legenda para dewa Yunani. Yang saya mau bahas adalah bagaimana dua kekuatan raksasa di Indonesia yang pada akhir july kemarin akhirnya “bentrok”.

Ya kalau anda mengerti maksud saya, anda pasti tau yang saya maksudkan adalah KPK dan POLRI. Dua biro pemerintah yang mempunyai kekuatan besar di Indonesia. Yang satu bertugas untuk menjaga keamanan negara, sedangkan yang satu lagi bertugas untuk mengamankan negara dari perbuatan korupsi.

Hal ini di picu saat KPK menetapkan DS sebagai salah satu tersangka pengadaan alat simulasi untuk pembuatan SIM (korupsi selalu banyak di kasus pengadaan ya, tanya kenapa? :P). DS sendiri merupakan salah satu petinggi polisi berpangkat Inspektur Jendral

Yang membuat hal ini begitu “spesial” (selain kasus korupsinya tentu saja) adalah peristiwa di tahannya para penyelidik KPK saat hendak membawa barang bukti dari kantor satlantas (kalau tidak salah ya) polri. Di tahan disini maksudnya adalah tidak diizinkan keluar dari kompleks kantor polisi tersebut, bukan di penjara. 

Nah, yang bikin saya bingung ini, kenapa pihak polri harus sampai berbuat demikian. Apakah petugas KPK mengadakan pengeledahan di sana tanpa surat resmi? Pasti ga mungkin dong. Jadi kenapa Polri harus begitu? Siapa yang memerintahkan hal ini? Apa kapolri langsung? Ga tau juga. Yang jelas para ketua KPK harus turun langsung bernegosiasi agar tim KPK bisa keluar.

Kenapa saya tiba – tiba peduli membahas hal kaya gini?

Karena saya bingung. 

Semua pekerjaan pegawai negara di Indonesia ini sepertinya sama sekali ga ada uraian jabatannya. Misalnya kita punya Badan Narkotika Nasional yang mengurusi obat – obatan terlarang, tapi di kepolisian juga punya divisi narkotika yang mengurusi obat – obatan terlarang. Bagaimana yurisdiksi keduanya rakyat cenderung ga tau dan ga peduli. Jadi kalau mereka bentrok gimana mengatasinya? Masih banyak badan lain yang cross connect (ciee istilah elektro nih :P) begini tugasnya. Termasuk lah KPK dan Polri ini. Soalnya sekarang banyak juga kasus – kasus korupsi yang di laporkan ke polisi. Jadi polisi itu ngurusin korupsi juga? Korupsi yang bagaimana? Oleh siapa? Kita ga tau. Terus korupsi KPK korupsi yang bagaimana? Apa khusus untuk pejabat negara dan anggota DPR saja? Kita juga ga tau. Bingung kan jadinya? Hehehe.

Yang di khawatirkan adalah kedua lembaga ini malah bermusuhan jadinya. Kedua lembaga yang harusnya bekerja sama dan bahu membahu melindungi negara malah jadi ga akur. Kepolisian yang selama ini sangat berkuasa tiba – tiba diobok – obok dari dalam oleh KPK. Apa mereka bisa terima? Ga mungkin lah kalau menurut saya. Polri yang berasaskan militerisme yang sangat menjungjung senioritas ga mungkin membiarkan salah seorang saudaranya diubek – ubek oleh orang lain. Jadi pasti akan ada resistansi yang cukup besar dan KPK sendiri yang masih sibuk dengan masalahnya harus “mengganggu” raksasa lain. Kira – kira hal ini bermanfaat ga buat negara?

Dan terjadi sebuah persaingan. Masing – masing lembaga berlomba - lomba menunjukkan kalau mereka lebih capable dimata publik dibanding yang lain. Hal ini terlihat dari cara mereka menetapkan tersangka. Sehari setelah KPK menetapkan tersangka, Polri juga menetapkan 5 tersangka, lalu keesokannya KPK menetapkan 3 tersangka lain seperti orang yang terburu – buru. Dan kita semua tau kalau terburu – buru itu outputnya sering tidak baik. 

Dan masing - masing lembaga berpendapat kalau lembaga mereka lah yang lebih dulu membuka kasus ini. Kenapa harus begitu? Mbok ya kerja sama aja. Tapi apa mungkin? Apa Polri mau ada lembaga lain yang mengorek - ngorek institusi mereka? Dan dicurigai banyak perwira tinggi lain yang terlibat. Jalan satu - satunya ya cepat - cepat menyelesaikan kasus ini. Siapa cepat dia yang benar. Kira - kira seperti itu jadinya.

Akhir cerita sih menurut Kapolri dan ketua KPK, mereka akan bekerja sama menyelesaikan masalah ini tanpa ada “sikut – sikutan” satu sama lain. Tapi apa emang bisa begitu? Kok saya ga yakin ya?

Yah belajar dari hal ini, pemerintah harusnya belajar bagaimana membuat uraian jabatan yang tepat untuk masing – masing perangkat negara. Jangan sampai ada yang sama atau kelebihan atau malah melanggar yurisdiksi yang lain. Kan lumayan bisa menghemat uang negara jika tidak harus menggaji pekerjaan yang sama atau ga perlu. Perlu diadakan reformasi jabatan pegawai negara di Indonesia. Dengan uraian jabatan dan yurisdiksi yang jelas, maka tidak akan ada peristiwa saling mendahului atau melangkahi.

Yang kedua sebaiknya pemerintah membuat pembelajaran atau pemberitahuan tentang tugas – tugas para perangkatnya kepada rakyatnya. Benar kalau tugas – tugas mereka sudah ada dan diatur di UU, tapi coba kita tanya diri kita sendiri, seberapa banyak sih yang mau membaca UU, UUD 45 aja kalau ga disuruh oleh guru PPKN waktu sekolah dulu, kita bakalan malas untuk membacanya apalagi menghapal dan tau ga berapa banyak UU yang ada di Indonesia? Ribuan. Dan kita mau menghapal semua itu? Kapan nyari duitnya? Kalau pemerintah punya anggaran sebaiknya di jadikan iklan di TV – TV tentang tugas – tugas dari perangkat negara seperti Polri, KPK, BNN, BPN, Bapenas, BPK dll dll. Biar rakyat teredukasi atau paling ga sadar kalau negara punya lembaga – lembaga kaya begini. Jadi ingat ni waktu ada seorang teman yang ditanya apa sih tugas Bulog? Dia bilang bagi – bagi beras. Hehhee.

Kekuatan yang paling kuat saat ini adalah kekuatan rakyat. Waktu rakyat teriak – teriak tentang kedelai yang mahal, mentri perekonomian dan presiden pun dibuat repot. Sampai – sampai presiden pun bikin pidato tentang kedelai padahal ada urusan lain yang ga kalah penting misalnya investasi atau infrastruktur di Indonesia yang ancur – ancuran atau kinerja mentri – mentrinya yang ga bagus. Dan media pembelajaran rakyat adalah TV. Rakyat lebih milih punya TV daripada sekolah, jadi gunakanlah TV sebagai pembelajaran tentang perangkat negara tersebut. Agar rakyat tidak bodoh dan kerjaannya teriak – teriak eeeeaaaaa.... eeeeeaaaaa di acara lawak saja.

Buset... saya kedengarannya pesimis banget ya? Mudah – mudahan ga kaya gitu lah. InsyAlloh.

Semoga negara ini kembali ke jalan yang benar. Amiiin ya Rabb.

Kamis, 19 Juli 2012

Ramadhan





Saat Ramadhan tiba
Semua beralih rupa
Salam dan jilbab dimana – mana
Semoga bukan pura – pura

Aurat sudah ditutup
Dari kepala hingga bawah lutut
Tapi saat matahari menyusut
Apakah hal ini terus lanjut?

Lisan harus dijaga
Begitu pula tindakan segala rupa
Tapi saat azan bergema
Sepertinya semua lupa

Saat Ramadhan, setan dibelenggu
Agar tidak menggoda dan menganggu
Jadi jika kita tetap berbuat dosa
Yang salah pasti si manusia


Ramadhan tiba dan saatnya kita berpuasa. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetap juga menjaga tindakan dan ucapan. Banyak orang (termasuk saya) yang saat ramadhan rajin beribadah dan mengaji, tetapi saat ramadhan usai kembali ke kebiasaan semula yang jarang beribadah. Jadi seolah – olah ramadhan adalah bulan dimana kita menjaga image baik dan berakting baik, dan saat Ramadhan usai akting itu pun selesai.
Yah mudah – mudahan untuk Ramadhan ini  sikap kita (atau saya) tidak begitu lagi dan sikap kita pada Ramadhan ini bisa berkelanjutan ke bulan – bulan lain sampai kita bertemu Ramadhan lagi, InsyaAlloh

Selamat menunaikan ibadah puasa (apa itu besok atau hari sabtu), semoga menjadi berkah untuk kita semua. Amiin ya Rabb

Mohon maaf lahir dan batin