Minggu, 15 Mei 2011

A Dialogue With The Devil

Beberapa waktu yang lalu aku membeli sebuah buku. Judulnya adalah Hidup Itu Indah. Awalnya aku kira kalau buku itu adalah buku komik kaya bukunya Beni & Mice, tapi yah agak2 beda juga. hehe. Buku itu adalah kumpulan komik karangan mas Aji Prasetyo yang juga bisa dibaca di blognya yaitu Klewang.multiply.com. Selain komik, ada juga tulisan pikiran dari mas Aji di situ. Yah buku ini recommended dari saya deh. hehe.

Diantara komik2 yang ada di dalam buku itu, ada satu cerita yang paling saya suka dan kagumi. Kok bisa ada orang yang bikin certita kaya gini, gitu pikir saya. Judulnya "Setan Menggugat". Nah, saya ingin berbagi cerita itu dengan kalian pembaca blog saya. kalau ada. hehehe..

Tapi karena saya ga bisa ngegambar, jadi saya akan bercerita dengan gaya cerpen. mudah2an pada ngerti ya dan jalan ceritanya ga berubah. Saya minta Ijin ya Mas Aji.

And the story goes like this

========================================================

Setan Menggugat




picture source

Suatu hari saat menjelang pulang ke rumah aku melihat sesuatu di ujung jalan. Sepertinya ada seseorang yang sedang memasang tali pada suatu tiang dan mengaitkan talinya pada lehernya sendiri. Aku terkesiap. Orang itu ingin gantung diri!!. Aku segera berlari sembari berteriak.

“Jangan lakukan itu Bung!!”

Orang itu hanya menoleh sedikit. Aku tidak bisa melihat bagaimana wajahnya. Tingginya sepantaran dengan ku tapi anehnya ia tidak memakai baju atasan, hanya celana pendek saja. Akhirnya orang itu berkata. “Memangnya kenapa? Usil Amat.”

“Kau akan dilaknat Tuhan!! ... Jiwamu tidak akan diterima!!” kataku lagi. Aneh pikirku. Kok jawabannya seperti itu.

Lalu ia menoleh sempurna ke arah ku dan berkata “Dari dulu kan sudah begitu?. Akulah satu – satunya makhluk Tuhan yang dilaknat.”

Saat itulah aku melihat sosoknya. Aku sangat terkejut hingga membuatku jatuh terduduk.

“HAH !? SETAN!! SYAITONIROJIM!!!” kataku . Ternyata ia sama sekali bukan manusia. Ia adalah Setan atau Syetan atau apalah kalian ingin menyebutnya. Ia sekarang berdiri didepanku. Sosok yang sama sekali tidak pernah aku harapkan untuk bertemu. Ia memiliki dua tanduk didahinya. Dengan kulit yang berwarna merah menutupi tubuhnya dan ekor dipantatnya seperti monyet. Kalau ada fans Manchester United sedang bersamaku saat ini pasti ia langsung ingin foto bareng bersama si setan.

“Sudah, nggak usah pake bahasa asing, lah...” kata si setan santai.

“inilah aku. Penampilan yang sangat mudah dikenali kan?. Entah siapa yang dulu mendesainnya. Sungguh tidak punya ‘taste’”. Katanya dengan ogah – ogahan.

Masih terduduk, aku yang merasa setan ini sedang ada masalah (setan lagi ada masalah?? Am i out of my mind?) memberanikan diri untuk bertanya balik, “Memangnya penampilanmu sendiri seperti apa coba?”

Si setan tersenyum, lalu mendadak ia berubah wujud. Sekarang ia berwujud seperti Hitler. Lengkap dengan seragam militer dan kumis sebagian di bawah hidungnya. Sambil berpose hormat ala NAZI ia berkata

“semauku sih. Bisa begini”. Lalu ia berubah lagi. Sekarang ia adalah rockstar terkenal. Dengan topi bowler menutupi matanya dan rambut gondrong sebahu. Sambil menenteng gitar ia berkata,

” atau begini. atau..” sekarang ia berubah lagi. Dia mengambil wujud aktress Hollywood terkenal yang terkenal dengan pose panasnya yaitu menahan rok yang sedang tertiup angin. Marlyn Monroe!! Aku terperanjat. Baru kali ini aku melihat wanita secantik ini. Si setan berkata

“ bisa begini juga sih. Atau aku lebih sering begini” sekarang ia mengambil wujud seseorang yang sangat kukenal yaitu AKU SENDIRI. Aku sedang berhadapan dengan kembaranku. Dari mulai wajah, postur tubuh hingga baju yang kukenakan ditirunya dengan sempurna. Aku bagai berdiri didepan cermin. Tapi bedanya aku ga memiliki mata yang licik seperti itu.

Dengan kesal aku berkata, “ Nggak usah nyindir ya!”

Si setan kembali ke wujudnya yang pertama. Sekarang ia memegang sebuah laptop (darimana laptop itu??) dan berkata padaku,” Hmm.. sebentar aku lihat data dari para klienku. Nah ini dia, Nama Aji Prasetyo, Pemenang Lomba Mengeluh dan Juara Festival Anak Durhaka. Mmmm.. Tergolong ‘Kafir Miskin’ rupanya.”

“Teruskan Deh..” kataku acuh.

“Lagian, ini kan bulan puasa, Bulan penuh hikmah!! Mestinya setan dibelenggu di neraka nggak boleh keluyuran” sambungku lagi.

Si setan tersenyum lagi dan kembali mengubah wujudnya. Sekarang ia berpakaian layaknya seorang ustad. Lengkap dengan kopiah, baju koko dan sarung. Ia berkata, “Maksudmu, Bulan penuh akting?”

Lagi – lagi mata liciknya terlihat jelas. Ia lalu berkata,” Setelah sebulan berpuasa, apa yang berubah dari kalian? TIDAK ADA! Pencuri kembali mencuri. Pelacur kembali melacur. Bulan puasa Cuma mengasah akting kalian. Untuk hal ini kalian benar – benar membuatku bangga. Bahkan, hebat lho, bakat preman kalian justru tumbuh subur di bulan suci ini. Hancurkan ini dan itu...” ia berkata dengan berapi – api.

“Jika di dalam bulan puasa masih ada yang berbuat dosa, siapa yang patut disalahkan?” katanya padaku.

“Setan” jawabku.

“Setan kan sedang dipenjara. Goblok. Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang sangat cerdas dan kreatif. Kalian bisa ciptakan apapun yang kalian inginkan, mulai dari senjata hingga penyakit. Sedangkan aku? Lihatlah.. bikin anak pun aku tak bisa..”

“iya.. iya” aku hanya bisa geleng – geleng mendengar penjelasannya.

“Masalahnya sekarang kalian telah melakukan pelanggaran Hak Paten” katanya.

“Tambah kacau deh. Hak Paten apa?” kataku.

“HAK PATEN KEJAHATAN! Dari dulu setanlah pemilik hak paten untuk berbuat dosa! Tapi nyatanya sering kali dosa yang kalian lakukan bukannya mengatasnamakan aku, justru malah bawa – bawa nama Tuhan. Dan sekali lagi itu pelanggaran hak paten!” ia berbicara dengan menggebu – gebu.

“Aku sih seneng aja kalian memperburuk citra Tuhan. Tapi sesekali hargailah perasaan guru sesatmu ini.” Kali ini ia tambahkan dengan sedikit menangis.

Fuh. Kalau yang sedang berhadapan denganku ini bukanlah syatonirojim. Aku pasti sudah terharu mendengar kata – katanya. Aku menyalakan rokokku dan berkata “Terserah kami dong mau bawa nama siapa saat berbuat dosa. Kenapa kamu sewot? Masa setan masih butuh pengakuan?”

“Yaiyalah.” Serunya. “Makin lama aku mengalami krisis eksistensi. Manusia mampu berlaku ‘setani’ tanpa harus kuajari.” Ia mulai berakting seperti aktor sinetron.

“seakan – akan setan diciptakan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kambing hitam. Makanya aku pengen bunuh diri saja.” Huh. Drama, pikirku.

“Atau begini saja, aku akan menggugat Tuhan. Punya kenalan pengacara?” katanya tiba – tiba.

“Menggugat? Atas dasar apa?” Kataku bingung.

“Karena ia pilih kasih. Julukan “Maha Adil” perlu ditinjau kembali” katanya.

“hati – hati kalau ngomong!” seruku. Sepertinya setan ini sudah kehilangan akal.

“Dasarku sangat kuat! Saat kutolak perintah Tuhan untuk bersujud di depan Adam, seketika itu pula aku di laknat olehNya” katanya berapi – api.

“Berani membangkan perintah Tuhan memang pantas DILAKNAT!” kataku tak kalah berapi – apinya. Ngomong sama setan memang bikin orang jadi emosian.

“AKU CUMA SEKALI MEMBANGKAN, KALIAN BERAPA KALI COBA? PERNAH NGITUNG GA?” Tiba – tiba ia meledak. “Dan tetap saja manusia disebut makhluk paling sempurna, masih diberi kesempatan tobat lagi..... sedangkan aku? Kasihan deh...”

Wah, aku ga nyangka setan punya pikiran sepertu itu. Tapi aku berpikir ngomong sama setan ga bakal ada habisnya. Nabi Adam saja bisa tergoda. Aku bermaksud mengakhiri percakapan ini dengan sebuah taktik . Akhirnya aku berkata “ Taruhan deh. Biarpun bisa berubah sesukamu, belum tentu kamu bisa menjadi sebutir kacang.”

“Bisa! Mudah banget.” Katanya.

“Bohong” kataku pura – pura tak percaya.

“Nih lihat kalau ga percaya” sekarang dia menjadi kecil dan berbentuk bulat. Yes dia menjadi kacang. Dengan sigap aku menangkapnya dan memasukkannya ke mulutku. Mengunyahnya dan mencernanya. Semoga ia hilang bersama tinjaku nanti.

Aku termenung sesaat. Lalu dalam hati aku berdoa pada Tuhan. “Ya Tuhan, sungguh tepat kiranya Engkau melaknat setan yang terkutuk. Mohon segera jebloskan ia ke dalam nerakaMu. Jangan beri kesempatan ia bicara sedikitpun. BAHAYA.”

========================================================

Versi komiknya bisa di baca sini

Yah gitu ceritaku. Mudah2an kalian mengerti. Silahkan interprestasikan sendiri cerita itu. Buat mas Aji, terus berkarya Mas. Dan kalau ga berkenan, bilang aja ke saya ya Mas. hehehe.

Thanks all. Bye bye for now.

Tidak ada komentar: