Suatu ketika ada
yang bertanya pada saya. “Jadi kamu bangga ga sama negara mu?”
Saya tidak
langsung menjawab, tetapi berpikir agak lama dan memutuskan untuk menjawab
dengan tawa kosong. Saya berpikir kalau saya menjawab “ya” maka saya dianggap
munafik karena kalau kita lihat kondisi negara saat ini, jujur saja dimana
letak membanggakannya? Dan kalau saya menjawab “tidak” saya dianggap ga
patriotis. Bwehhh
Jika saya ditanya
pertanyaan yang sama tetapi pada masa yang berbeda pada masa sumpah pemuda atau
kemerdekaan misalnya, saya akan menjawab “Ya”. Kalau saya menjawab “tidak” bisa
– bisa saya dianggap sebagai pengkhianat dan mati di ujung bedil atau bambu
runcing.
Kenapa saya bisa
bilang “ya” jika saya ada di masa perjuangan?
Karena pada masa
itu manusia – manusia anak indonesia sudah sangat yakin betul kalau Indonesia
ini milik anak – anak Indonesia sendiri, bukan Jepang, Belanda atau bangsa
penjajah lainnya. Rasa memiliki yang begitu besar inilah yang membuat
perjuangan itu bukan dianggap sebagai tugas mulia semata tetapi juga sebagai
kewajiban, jihad. Orang – orangnya pun memiliki pola pikir yang sangat maju yang
menginginkan Indonesia sebagai negara bebas merdeka yang penduduknya makmur
sejahtera. Karena itu pola pikir ini dituang dalam UUD 45 yang menjadi fondasi
bangsa. Orang – orang begitu bangga saat bendera merah putih di kibarkan dan lagu
Indonesia Raya di mainkan. Jadi hanya pengkhianat bangsa yang tidak merasa
bangga akan Indonesia di masa itu
Mari kita lihat
jaman sekarang. Anak – anak sekolah di suruh upacara hanya sebagai formalitas. Bukan
karena mereka bangga saat merah putih dikibarkan. Aturan untuk dilanggar dll. Perubahan
180 derajat terjadi jika masa sekarang dibandingkan dengan masa perjuangan
kemerdekaan. Sama sekali tidak ada rasa memiliki negara. Saya juga seperti itu sih, soalnya saya ga melihat satu contoh pun yang menunjukkan rasa kebanggaan itu.
Mari kita lihat
faktor – faktor apa saja yang bisa dianggap membanggakan negara seperti yang
sering disebut pemerintah sekarang
Yang pertama Sumber
daya alam. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Minyak,
batu bara, emas, timah, alumunium, semua ada di Indonesia. Tapi SDA ini
hanyalah bonus dari Alloh SWT bagi Indonesia. Yang bisa habis jika terus –
terusan di pakai tanpa henti. Menurut pasal 33 ayat 1 dimana SDA merupakan
tanggung jawab negara dan dikelola negara untuk kemakmuran rakyat. Tapi pada
kenyataanya apa benar begitu? SDA utama negara tetap saja di kuasai oleh asing.
Atau bahkan mafia SDA yang menggunakan SDA untuk kepentingan pribadi mereka
semata. Kalian bisa bilang kalau tulisan ini hanya bullshit semata, tapi hal
ini sudah menjadi rahasia umum dan sekarang media sudah terbuka kalian bisa
cari sendiri infonya. Jika suatu saat SDA milik Indonesia habis, kira – kira apa
yang dilakukan negara? Apa negara sudah punya blue printnya atau back up plan
jika hal ini terjadi? Ga tau. Mungkin pemerintah juga ga tau, mereka berpikir
selama masih belum habis ngapain di pikirin. Negara kita sudah ga punya visi
dan misi lagi. UUD 45 sudah basi, revisi hanya menyusahkan anak SD kalau di
suruh menghapal karena ayatnya makin panjang.
Yang kedua Budaya.
Katanya Indonesia kaya akan budaya. Indonesia terdiri dari suku bangsa yang
beragam yang tersebar di 5 pulau utama dan lebih dari 1000 pulau kecil. Tapi apa
pemerintah tau dan sadar akan hal ini? Saat Malaysia mengklaim tari pendet, tor
tor, batik reog dll, dll, pemerintah kaget dan baru sibuk membuat konferensi
pers, mendaftarkan budaya, marah – marah, demo di kedutaan Malaysia dll. Jadi sebenarnya
tugas kementrian kebudayaan itu apa? Tidur dan terima gaji? Kalau emang gitu
boleh juga saya daftar di situ. Hehehe. Seharusnya pemerintah punya database
seluruh kebudayaan milik negaranya sendiri dan didaftarkan secara berkala ke
PBB jadi kalau ada negara lain yang mengklaim ga usah repot – repot demo. Tuntut
aja negaranya. Dosen saya yang lulusan Malaysia pernah bercerita kalau setiap
ada wisuda di universitasnya, adalah alat musik angklung yang dimainkan saat
para wisudawan di kukuhkan gelarnya oleh rektor. Dan para mahasiswa yang
sebagian besar berasal dari negara lain selain Malaysia dan Indonesia, (thailand,
bangladesh, dll) bakal ga sadar kalau angklung itu sebenernya adalah milik
Indonesia. Seharusnya kementrian kebudayaan itu bakal jadi kementrian paling
capek karena ada ribuan, bahkan jutaan budaya yang harus di data di Indonesia. Tapi
selama ini kita ga pernah me- review apa kerja kementrian ini sih, yang di
bahas biasanya kementrian yang vital saja. Mungkin wartawan sekali – kali harus
bikin laporan tentang kementrian ini biar kita pada tau.
Saya pernah ikut
kuliah umum DR Firmansyah mantan dekan FEUI, dimana ia ditunjuk menjadi salah
satu anggota tim ekonomi yang bertugas untuk memproyeksi dan membuat kebijakan
ekonomi (kalau saya ga salah). Suatu ketika ia bingung waktu mengumpulkan data
tentang bahan ekspor apa saja dari Indonesia yang keluar ke negara lain. Kementrian
perdagangan dan perindustrian tidak punya data, kementrian luar negri juga
tidak ada. Akhirnya jalan terakhir adalah mencari data melalui negara lain. Bayangkan
negara lain lah yang memiliki data tentang Indonesia, bukan negaranya sendiri. Jadi
ga usah heran kalau negara lain bebas masuk ke negara ini dan ngacak – ngacak di
dalam wong data mereka pasti lengkap. Duta besar asing itu pasti kerjanya
ngumpulin data.
Yang ketiga
manusia. Indonesia merupakan negara
dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Jadi apa ini jadi kekuatan
Indonesia? Pastinya ga lah. Masih banyak SDM pendidikannya tidak tinggi bahkan
SD saja ga lulus. Bukti lainnya banyak pengangguran. Banyak kriminalitas karena
banyak pengangguran karena ga berpendidikan. Korupsi, ancam mengancam, suap..... Waahh ribet. Ga usahlah saya tulis
banyak – banyak di sini. SDM yang begini nih yang bikin kementrian kebudayaan
ga punya data kebudayaan Indonesia. Dll dll
Dan mungkin masih
banyak faktor lain yang dianggap membanggakan (padahal enggak) di Indonesia
seperti ekonomi, atau apa ada lagi ya? Saya juga ga tau hehehe.
Saya jadi
penasaran, apakah orang Amerika, Eropa atau China atau negara maju lah. jika ditanya pertanyaan
tentang bangga terhadap negaranya apa kira – kira jawabannya. Apa bakal galau
kaya saya juga? Hehehe.
Mohon maaf kalau tulisan ini terlalu skeptis, tapi ya itu salah satu bentuk kegalauan saya saja (^^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar