Rabu, 18 Juli 2012

Confused




Suatu ketika ada yang bertanya pada saya. “Jadi kamu bangga ga sama negara mu?”

Saya tidak langsung menjawab, tetapi berpikir agak lama dan memutuskan untuk menjawab dengan tawa kosong. Saya berpikir kalau saya menjawab “ya” maka saya dianggap munafik karena kalau kita lihat kondisi negara saat ini, jujur saja dimana letak membanggakannya? Dan kalau saya menjawab “tidak” saya dianggap ga patriotis. Bwehhh

Jika saya ditanya pertanyaan yang sama tetapi pada masa yang berbeda pada masa sumpah pemuda atau kemerdekaan misalnya, saya akan menjawab “Ya”. Kalau saya menjawab “tidak” bisa – bisa saya dianggap sebagai pengkhianat dan mati di ujung bedil atau bambu runcing.

Kenapa saya bisa bilang “ya” jika saya ada di masa perjuangan?

Karena pada masa itu manusia – manusia anak indonesia sudah sangat yakin betul kalau Indonesia ini milik anak – anak Indonesia sendiri, bukan Jepang, Belanda atau bangsa penjajah lainnya. Rasa memiliki yang begitu besar inilah yang membuat perjuangan itu bukan dianggap sebagai tugas mulia semata tetapi juga sebagai kewajiban, jihad. Orang – orangnya pun memiliki pola pikir yang sangat maju yang menginginkan Indonesia sebagai negara bebas merdeka yang penduduknya makmur sejahtera. Karena itu pola pikir ini dituang dalam UUD 45 yang menjadi fondasi bangsa. Orang – orang begitu bangga saat bendera merah putih di kibarkan dan lagu Indonesia Raya di mainkan. Jadi hanya pengkhianat bangsa yang tidak merasa bangga akan Indonesia di masa itu

Mari kita lihat jaman sekarang. Anak – anak sekolah di suruh upacara hanya sebagai formalitas. Bukan karena mereka bangga saat merah putih dikibarkan. Aturan untuk dilanggar dll. Perubahan 180 derajat terjadi jika masa sekarang dibandingkan dengan masa perjuangan kemerdekaan. Sama sekali tidak ada rasa memiliki negara. Saya juga seperti itu sih, soalnya saya ga melihat satu contoh pun yang menunjukkan rasa kebanggaan itu.

Mari kita lihat faktor – faktor apa saja yang bisa dianggap membanggakan negara seperti yang sering disebut pemerintah sekarang

Yang pertama Sumber daya alam. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Minyak, batu bara, emas, timah, alumunium, semua ada di Indonesia. Tapi SDA ini hanyalah bonus dari Alloh SWT bagi Indonesia. Yang bisa habis jika terus – terusan di pakai tanpa henti. Menurut pasal 33 ayat 1 dimana SDA merupakan tanggung jawab negara dan dikelola negara untuk kemakmuran rakyat. Tapi pada kenyataanya apa benar begitu? SDA utama negara tetap saja di kuasai oleh asing. Atau bahkan mafia SDA yang menggunakan SDA untuk kepentingan pribadi mereka semata. Kalian bisa bilang kalau tulisan ini hanya bullshit semata, tapi hal ini sudah menjadi rahasia umum dan sekarang media sudah terbuka kalian bisa cari sendiri infonya. Jika suatu saat SDA milik Indonesia habis, kira – kira apa yang dilakukan negara? Apa negara sudah punya blue printnya atau back up plan jika hal ini terjadi? Ga tau. Mungkin pemerintah juga ga tau, mereka berpikir selama masih belum habis ngapain di pikirin. Negara kita sudah ga punya visi dan misi lagi. UUD 45 sudah basi, revisi hanya menyusahkan anak SD kalau di suruh menghapal karena ayatnya makin panjang.

Yang kedua Budaya. Katanya Indonesia kaya akan budaya. Indonesia terdiri dari suku bangsa yang beragam yang tersebar di 5 pulau utama dan lebih dari 1000 pulau kecil. Tapi apa pemerintah tau dan sadar akan hal ini? Saat Malaysia mengklaim tari pendet, tor tor, batik reog dll, dll, pemerintah kaget dan baru sibuk membuat konferensi pers, mendaftarkan budaya, marah – marah, demo di kedutaan Malaysia dll. Jadi sebenarnya tugas kementrian kebudayaan itu apa? Tidur dan terima gaji? Kalau emang gitu boleh juga saya daftar di situ. Hehehe. Seharusnya pemerintah punya database seluruh kebudayaan milik negaranya sendiri dan didaftarkan secara berkala ke PBB jadi kalau ada negara lain yang mengklaim ga usah repot – repot demo. Tuntut aja negaranya. Dosen saya yang lulusan Malaysia pernah bercerita kalau setiap ada wisuda di universitasnya, adalah alat musik angklung yang dimainkan saat para wisudawan di kukuhkan gelarnya oleh rektor. Dan para mahasiswa yang sebagian besar berasal dari negara lain selain Malaysia dan Indonesia, (thailand, bangladesh, dll) bakal ga sadar kalau angklung itu sebenernya adalah milik Indonesia. Seharusnya kementrian kebudayaan itu bakal jadi kementrian paling capek karena ada ribuan, bahkan jutaan budaya yang harus di data di Indonesia. Tapi selama ini kita ga pernah me- review apa kerja kementrian ini sih, yang di bahas biasanya kementrian yang vital saja. Mungkin wartawan sekali – kali harus bikin laporan tentang kementrian ini biar kita pada tau. 

Saya pernah ikut kuliah umum DR Firmansyah mantan dekan FEUI, dimana ia ditunjuk menjadi salah satu anggota tim ekonomi yang bertugas untuk memproyeksi dan membuat kebijakan ekonomi (kalau saya ga salah). Suatu ketika ia bingung waktu mengumpulkan data tentang bahan ekspor apa saja dari Indonesia yang keluar ke negara lain. Kementrian perdagangan dan perindustrian tidak punya data, kementrian luar negri juga tidak ada. Akhirnya jalan terakhir adalah mencari data melalui negara lain. Bayangkan negara lain lah yang memiliki data tentang Indonesia, bukan negaranya sendiri. Jadi ga usah heran kalau negara lain bebas masuk ke negara ini dan ngacak – ngacak di dalam wong data mereka pasti lengkap. Duta besar asing itu pasti kerjanya ngumpulin data.

Yang ketiga manusia. Indonesia  merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Jadi apa ini jadi kekuatan Indonesia? Pastinya ga lah. Masih banyak SDM pendidikannya tidak tinggi bahkan SD saja ga lulus. Bukti lainnya banyak pengangguran. Banyak kriminalitas karena banyak pengangguran karena ga berpendidikan. Korupsi, ancam mengancam, suap..... Waahh ribet. Ga usahlah saya tulis banyak – banyak di sini. SDM yang begini nih yang bikin kementrian kebudayaan ga punya data kebudayaan Indonesia. Dll dll

Dan mungkin masih banyak faktor lain yang dianggap membanggakan (padahal enggak) di Indonesia seperti ekonomi, atau apa ada lagi ya? Saya juga ga tau hehehe.

Saya jadi penasaran, apakah orang Amerika, Eropa atau China atau negara maju lah. jika ditanya pertanyaan tentang bangga terhadap negaranya apa kira – kira jawabannya. Apa bakal galau kaya saya juga? Hehehe.

Mohon maaf kalau tulisan ini terlalu skeptis, tapi ya itu salah satu bentuk kegalauan saya saja (^^)

Tidak ada komentar: