Minggu, 01 Juni 2008

AARRGGHH Lontong lah!!

Kejadian ini baru saja terjadi. Tepat nya pagi tadi.

Di sinilah aku, seorang anak muda yang baru bangun pagi. Setelah solat Subuh aku berencana untuk tidur lagi. Secara cuacanya dingin dan selimut hangatku sangat menggoda badanku untuk kembali ke tempat tidur. Semuanya tampak biasa dan lancar2 saja. An ordinary day. Tapi semuanya berubah saat adikku tiba – tiba keluar kamar, lalu berbicara dengan ayahku.

Adikku : Yah, hari ini kita ga makan lontong??

Ayahku: Haah??

Adikku: Iya lontong kampus??

Ayahku: Oya??

Dan itulah, Adikku, satu2nya perempuan dalam keluarga. Yang perkataannya bagaikan sabda (mampuus bahasanya). Seakan menekan tombol ON pada ayahku yang bergegas berencana untuk membeli lontong yang sebelumnya ga ada.

Sebenarnya makan lontong pagi – pagi di hari minggu udah kayak kebiasaan, meskipun ga sering dilakukan. Dan biasanya yang membeli lontong tu ayah ma mamaku. Kami tingal terima beres aja. Tapi karena mamaku lagi ga ada, terpaksa ayahku membuka lowongan untuk menjadi pasangannya. Hubungan darah yang ku miliki membuatku langsung diterima (KKN nih).

Ayahku langsung masuk ke kamarku dan membangunkan aku yang lagi asyik masyuk dengan guling. Aku pun bangun dengan wajah kurang ikhlas dan ikut menemani ayahku. Ohh It’s a great day.

Lontong yang kami tuju ini bukan lontong sembarang lontong, tapi lontong yang ada di dekat simpang setiabudi yang selama ini kami sebut dengan’ lontong kampus’ karena dekat ma kampus USU (bukan ayam kampus lho). Ada juga yang menyebutnya lontong Mansur dan lain – lain (ga ada namanya sih). Dan saat itu jam 6.45.

Sesampainya di sana, sebuah pemandangan membuatku terkejut (bukan…bukan ada orang telanjang), tapi di tempat jual lontong tu dah ramai pembeli. Saat itu jam 7.13, dan udah ramai. Orang – orang yang mo beli dah pada ngantri. Kayaknya mereka semua habis olahraga (mungkin cuma aku orang yang tidur lagi setelah solat Subuh). Bagaikan fenomena ayat – ayat cinta, kayaknya orang yang beli tu mencapai 3 juta orang/lontong. Semuanya saling sikut, saling jambak, dan saling renggut (ini bohong). Yah, dengan penuh kekecewaan aku pun turut mengantri (padahal dah sengaja datang cepat biar cepat pulang).

Aku pun ngantri. Karena ga ada nomor antrian ato line, jadi terpaksa la aku cari posisi yang enak dan pas buat teriak “BUU LONTOONG TIIGAAA!!”. Dan di sana bener – bener rame. Trus lontong yang dibeli juga ga tanggung – tanggung. Ada yang pesan 5, 6 ampe 13 biji (ini bener) kayanya yang beli 13 tu mo memberi makan seluruh lingkungannya kali.

Lagi asik2nya ngantri ada pula orang yang motong aku. Karena dia pesan Cuma satu, maka dia duluan yang dilayani. OK, karena aku orang yang sabar dan ikhlas, aku ngalah la. Ehh, ada pula yang motong lagi (orang sabar banyak cobaan). Kali ini ibu – ibu. Badannya besar (khas ibu –ibu) lebih besar dari badanku. Dengan maksud baik aku pun memberitahu ibu itu klo aku duluan yang ngantri. Tapi aku di cuekin. SIALLL. Ibu – ibu memang kejam dimomen – momen kaya gini. Kebayang klo Hitler tu ibu – ibu, apa jadinya dunia?? OK, satu kali masih kumaafkan, dua kali juga masih kumaafkan, tapi kalau sampai ketiga kali, aku pulang.

Dan akhirnya sampai pula giliranku. Setelah 1 jam menunggu. Entah doping apa yang membuat para pembeli di situ tahan berdiri berjam - jam. Aku pun bilang, “bu, lontong 3 ga pake tlor”. Eh tiba – tiba datang pula bapak2 sambil bilang, “bu, lontong 5, lupis 10. Cepat ya”. Mak, gayanya macam presiden aja (presiden ajapun ga pernah ngomong gitu setau ku). Dan aku bilang dalam hati, kalo dia yang dilayani aku pulang nih (setelah membakar tempat itu). Pokoknya dikit lagi aku disakiti (mampuus) jadi super saiya 3 aku. Tapi hal ini tidak terjadi, aku duluan yang dilayani, berita kebakaran pun tidak jadi muncul di tipi.

Setelah membayar, aku pun balik ke mobil. Dan tahu apa yang kulihat?? Ayahku lagi tidur di mobil. AARRGGHH Kembalikan waktu tidurku....kembalikan masa mudaku. AARRGGHH Lontong lah.

2 komentar:

flint mengatakan...

mau lah lontongnya....
haha..
abang sii,, gag bagi-bagi....
gag boleh bang pelid-pelid....
hihi

keepbloggin!!-bloggin4Fun!!!

Luthfi mengatakan...

@apriany:
Aduh belinya cuma tiga pri. Jadinya ga bisa bagi2. Hehehe.

Ntar la. Kapan - kapan. Tapi bateran ma sate Blora ya. Huahaha